Sebagian besar pasangan yang sudah menikah ingin mempunyai momongan, namun tidak semua pasangan beruntung untuk bisa segera memilikinya. Hal itu bisa terjadi jika salah satu diantara pasangan itu memiliki masalah terkait sistem reproduksi mereka yang kemudian pembuahan jadi lebih sulit.
Berkat kecanggihan teknologi di dunia kedokteran saat ini, ada cara yang bisa dilakukan bagi pasangan yang sulit untuk memiliki momongan yang di sebut prosedur bayi tabung. Prosedur ini sudah cukup dikenal luas, dan banyak yang berhasil berkat metode ini.
Ada beberapa prosedur tentang bayi tabung yang sebaiknya perlu di ketahui dan pelajari seperti berikut ini:
PROSEDUR BAYI TABUNG
Induksi Ovulasi
pada awal siklus akan dilakukan pengobatan dengan hormon sintetis untuk merangsang ovarium guna menghasilkan banyak sel telur. Beberapa telur diperlukan karena beberapa telur tidak akan membuahi atau berkembang secara normal setelah pembuahan.
Biasanya, diperlukan satu hingga dua minggu stimulasi ovarium sebelum sel telur siap untuk diambil. Untuk menentukan kapan telur siap untuk diambil, dokter kemungkinan besar akan melakukan ultrasonografi vagina dan tes darah.
Pengambilan Telur
Pengambilan sel telur dapat dilakukan di klinik 34 hingga 36 jam setelah injeksi terakhir dan sebelum ovulasi. Selama pengambilan telur, kamu akan dibius dan diberi obat pereda nyeri.
Aspirasi ultrasound transvaginal adalah metode pengambilan yang biasa. Pemeriksaan ultrasonografi dimasukkan ke dalam vagina untuk mengidentifikasi folikel. Telur kemudian akan dikeluarkan dari folikel melalui jarum yang terhubung ke alat hisap. Beberapa telur dapat dikeluarkan dalam waktu sekitar 20 menit.
Telur matang ditempatkan dalam cairan nutrisi (media kultur) dan diinkubasi. Telur yang tampak sehat dan matang akan dicampur dengan sperma untuk mencoba membuat embrio. Namun, tidak semua telur berhasil dibuahi.
Pengambilan Sperma
Suami akan memberikan sampel air mani di klinik melalui masturbasi pada pagi hari saat pengambilan sel telur. Ada juga metode lain, seperti aspirasi testis (penggunaan jarum atau prosedur pembedahan untuk mengeluarkan sperma langsung dari testis). Sperma dipisahkan dari cairan semen di laboratorium.
Inseminasi, Pembuahan, dan Kultur Embrio
Telur yang diambil akan ditempatkan di piring khusus untuk dibuahi. Sperma yang sudah dicuci dicampur dengan sel telur di bilik khusus, atau langsung disuntikkan ke sel telur. Kemudian, sperma dan sel telur ditempatkan dalam inkubator dan dipantau.
Transfer Blastokista
Pada hari ke-5, blastokista kualitas terbaik (embrio yang sudah berkembang) kemudian dipindahkan ke dalam rahim ibu melalui kateter yang sangat halus yang dimasukkan melalui serviks. Setelah pemindahan embrio, wanita akan direkomendasikan untuk istirahat yang cukup dan menahan diri dari aktivitas berat
Referensi : halodoc https://www.halodoc.com/kesehatan/bayi-tabung