Menurut beberapa penelitian, kemungkinan stres menjadi pemicu kambuhnya penyakit asam lambung. Kecemasan atau stres adalah respon alami tubuh. Stres dapat dirasakan semua kalangan dan rentang usia. Respon stres dan kecemasan menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung lama.
Jika hal ini memengaruhi otot-otot di sekitar perut, dapat meningkatkan tekanan pada organ ini dan mendorong asam naik ke atas.
Gejalanya tidak selalu nyeri lambung, perih, mual, dan sakit kepala. Ada gejala lain, seperti dada terasa panas karena aktivitas refrak atau naiknya asam lambung, nyeri, sesak napas, batuk, tenggorokan kering, begah atau perut penuh, demam, badan sakit, migrain, dan diare.
Semua itu bisa menjadi gejala awal meningkatnya asam lambung, namun gejala yang berbeda ini sering tidak disadari oleh orang yang ternyata mengalami.
Stres dan asam lambung memiliki hubungan. Penyakit asam lambung dapat menyebabkan stres, namun tingkat stres juga berkontribusi pada kambuhnya penyakit asam lambung.
Selain karena penyebab tersebut, asam lambung bisa dipicu karena konsumsi obat tertentu. Faktor nyata lain yang menyebabkan asam lambung yaitu, makan sebelum tidur, makan makanan berlemak dan pedas, memiliki obesitas, mengonsumsi alkohol serta merokok.
Jika tidak segera di obati, asam lambung bisa semakin parah hingga mengakibatkan erosi atau lecet pada dinding lambung yang dapat mengakibatkan nyeri hebat pada ulu hati hingga muntah darah.
Asam lambung yang disebabkan jenis makanan tertentu biasanya diberi obat. Penderitanya harus melakukan perubahan pola hidup. Seperti menjaga pola makan dan menghindari jenis makanan tertentu, contohnya makanan asam, pedas, kopi, teh, santan, serta cokelat.
Jika asam lambung disebabkan karena stres, bisa dilakukan psikoterapi untuk meredakan stres sehingga asam lambung tidak naik. Menguasai teknik pengelolaan stres dalam hidup membantu mengurangi risiko penyakit seperti asam lambung, jantung, stroke, obesitas, sindrom iritasi usus besar, dan stres.
Lakukan aktivitas positif seperti olahraga, menjaga pola makan, istirahat cukup dan tertawa bersama orang orang tersayang. Semakin baik kamu mengatasi stres, maka semakin baik perasaan kamu.
sumber : https://adihusada.co.id/ https://www.halodoc.com/