Berdasarkan Air Visual, aplikasi pencatat kualitas udara, Gili Iyang merupakan kadar oksigen terbaik kedua setelah kadar oksigen di Laut Mati, Jordania. Sehingga Gili Iyang mendapatkan julukan sebagai Pulau Oksigen.
Kadar oksigen di pulau ini menurut Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (LAPAN) bisa mencapai 20,9 persen saat siang hari dan lebih dari 21 persen saat malam hari. Faktor yang menyebabkan kualitas udara sangat bagus adalah adanya sirkulasi dan filterisasi udara di Gili Ilyang.
“Penyebabnya, ada sirkulasi atau perputaran udara di atas Gili Iyang. Sehingga udaranya segar. Kalau malam hari, ada filterisasi udara di Gili Iyang, karena bumi Gili Iyang berongga. Terbukti ada 19 gua yang terhubung,” ungkap Ki Ageng Ropet dikutip dari artikel detikJatim
Wisata Kesehatan

Banyak manfaat kesehatan yang dapat diambil dari dengan tingginya kadar oksigen yang dimiliki oleh pulau Gili Iyang ini, salah satunya adalah penggunaan garam epsom di luar tubuh untuk kesehatan dan kesegaran kulit. Penggunaan garam ini juga bermanfaat bagi pengobatan seperti pre-eklampsia dan eklampsia yang dialami ibu hamil dan tindakan medis awal untuk pasien yang terkena serangan stroke.
“Udara di Gili Iyang merupakan udara yang berasal dari laut yang kemungkinan banyak mengandung aerosol garam, terutama magnesium sulfat atau dikenal dengan nama garam epsom,” tulis Sumaryati dalam Kajian Potensi Wisata Kesehatan Oksigen di Gili.
Selain itu dengan kadar oksigen yang tinggi juga digunakan sebagai wisata kesehatan terutama yang menderita penyakit pernapasan seperti asma.
Lokasi

Gili Iyang berada di bagian timur Sumenep , Kecamatan Dungkek. Sahabat Medical bisa menggunakan transportasi perahu kayu bermesin atau biasa disebut sebagai taksi laut. Perjalanan dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek memakan waktu sekitat 30-40 menit dengan ongkos taksi laut sebesar Rp 10.000,00 per orang.
Spot wisata

Gili Iyang memiliki spot untuk menikmati oksigen terbaik, yaitu Titik Oksigen yang ada di Desa Bancamara yang letaknya sekitar 10 menit berkendara dari dermaga. Anda akan menemukan sebuah papan kayu pertuliskan “Titik Oksigen”, sebelum masuk anda akan diminta mengisi buku tamu serta membayar seikhlasnya untuk retribusi kas desa.
Di sana ada sekitar 10 gazebo yang bisa digunakan untuk sekadar duduk-duduk dan beristirahat sambil menikmati kesegaran udara. Tempat ini juga sudah dilengkapi dengan fasilitas toilet yang bersih.

Di Gili Iyang juga terdapat destinasi wisata Gua Mahakarya dan Pantai Ropet. Gua Mahakarya merupakan gua dimana pengunjung bisa menikmari keunikan stalaktit, batuan yang tumbuh dari langit-langit gua yang masih meneteskan air serta stalakmit. Stalagmit di dalam gua ini tampak bersinar mirip bintang-bintang di langit saat malam. Sedangkan Pantai Ropet merupakan pantai pasir putih yang cocok untuk snorkeling atau menyelam melihat terumbu karang yang masih terjaga keindahannya serta koleksi ikan hiasnya.
Gimana Sahabat Medical? Tertarik untuk wisata di Gili Iyang? Silahkan tulis di kolom komentar ya pengalaman Sahabat Medical berlibur di Gili Iyang.