Untuk mengobati pilek pada bayi di usia 1-3 bulan memang tidak semudah mengobati pilek pada orang dewasa. Hal ini karena pilek sering membuat bayi merasa tidak nyaman, bahkan tidak jarang bayi yang menderita pilek tidak ingin menyusu dan rewel.
Selain itu, bayi juga sering mengalami penyakit lain yang menyertai pilek, seperti batuk dan demam. Oleh karena itu, setiap orang tua harus benar-benar memperhatikan berbagai hal untuk memilih cara mengatasi pilek pada bayi yang tepat dan aman. Karena kondisi organ tubuh bayi yang masih dalam tahap perkembangan membuat penggunaan obat-obatan tidak boleh sembarangan.
Berikut merupakan penyebab pilek pada bayi :
Sebenarnya, hidung meler merupakan salah satu mekanisme alami tubuh untuk mempertahankan diri dari kuman. Kuman-kuman akan keluar seiring dengan keluarnya ingus. Namun, jika ingus yang keluar terlalu banyak dan kemudian mengental menjadi pilek, maka akan sangat mengganggu pernafasan bayi. Jika orang dewasa dengan mudah mengeluarkan ingus dari hidung, seorang bayi akan sangat tersiksa karena mereka belum mampu melakukannya.
Pilek mampu dialami oleh siapa saja tetapi anak-anak terutama bayi sangat rentan mengalaminya, karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum berkembang secara maksimal.
Bayi yang sedang berada pada masa pertumbuhan akan bergerak sangat aktif. Mereka senang mengambil benda apa saja termasuk benda yang mungkin mengandung virus. Ketika bayi memasukkan tangannya ke mulut, hidung atau menggosokkan ke matanya, virus bisa saja menyebabkan penyakit pada bayi tersebut.
Meski demikian, virus juga bisa ditularkan oleh temannya bermain atau orang dewasa yang menderita flu. Maka dari itu, penting bagi para orang tua untuk menjaga kesehatan diri. Pilek juga dapat terjadi saat cuaca dingin karena membuat tubuh bayi lemah dan mudah terserang penyakit.
Cara Mengatasi Pilek pada Bayi di Rumah :
- Tempatkan bayi di ruangan yang hangat. Jika Kamar Anda menggunakan AC atau kipas angin, matikan sementara alat tersebut.
- Cara mengatasi pilek pada bayi juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti beberapa tetes minyak mentol, eucalyptus oil, atau minyak pinus ke air panas. Uap dari minyak esensial ini dapat membantu bayi lebih mudah bernafas.
- Jika bayi sudah cukup besar, misalnya sudah berusia di atas 6 bulan, anda bisa memberikannya minuman hangat. Hal ini bisa membantu meredakan pilek pada bayi.
- Anda juga bisa menggunakan larutan saline (air garam) yang diteteskan ke ujung lubang hidung bayi. Kemudian, sedot ingus bayi dengan alat penyedot ingus untuk membersihkan hidung. Jika bayi mengalami kesulitan menyusui karena hidung tersumbat, lakukan hal ini sekitar 15 menit sebelum menyusui sehingga akan lebih mudah baginya untuk bernapas dan mengisap pada saat yang sama. Anda bisa membeli larutan saline dan penyedot ingus di apotek terdekat.
- Selalu bersihkan ingus yang mengeras pada hidung bayi. Anda bisa menggunakan kapas yang terlebih dahulu dibasahi dengan air hangat
Jika pilek tidak membuat bayi kehilangan nafsu makan atau bayi masih terlihat aktif, maka penggunaan obat bukanlah cara mengatasi pilek pada bayi yang direkomendasikan. Selain itu, karena berbagai alasan penggunaan obat pada bayi juga tidak boleh sembarangan. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya temuilah dokter untuk mendapatkan penanganan yang aman dan tepat.
Pilek bisa dibilang bukanlah penyakit berbahaya. Namun, sebagai orang tua Anda harus bertindak tepat dan cepat. Berikut beberapa situasi/kondisi di mana Anda harus mengajak bayi Anda menemui dokter, misalnya:
- Bayi berusia kurang dari 3 bulan (Hubungi dokter pada tanda pertama penyakit, terutama jika bayi juga mengalami demam (suhu tubuh 38 °C atau lebih tinggi) atau batuk)
- Bayi berusia 3 bulan ke atas ( Bayi berusia kurang dari 2 tahun dan mengalami demam yang berlangsung lebih dari 24 jam, suhu tubuh bayi dari 38.5 °C, batuk bayi berlangsung lebih dari seminggu, bayi memiliki bibir kebiruan, batuk yang semakin memburuk, napas cepat (lebih dari 60 napas per menit), mengi, atau terengah-engah, bayi menarik atau menggosok telinganya, menangis saat menyusu, atau menangis saat terbangun dari tidur, matanya berair, atau ada tahi mata, bayi menjadi sangat rewel, sangat lemas dan terus mengantuk, atau terlihat tidak aktif bermain dan tidak nafsu makan minum, kondisi bayi memburuk setelah tujuh hingga 10 hari, atau pilek sudah terjadi lebih dari 14 hari
Cara Mencegah Pilek pada Bayi :
- Selalu mencuci tangan sebelum memegang bayi, membuatkan susu, atau setelah mengganti popok bayi.
- Jauhkan bayi dari orang yang sedang sakit karena bayi sangat rentan tertular.
- Beri cukup cairan, jangan sampi bayi mengalami dehidrasi. Berikan ASI jika masih menyusui atau cairan lain jika sudah cukup besar. Menurut rekomendasi AAP, sebaiknya tidak memberi jus pada bayi berusia kurang dari 1 tahun.
- Hindarkan bayi dari paparan asap rokok. Asap rokok membuat bayi berisiko lebih tinggi menderita gangguan pernapasan bagian atas.
- Susui bayi sepuasnya yang bayi inginkan. Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih jarang sakit daripada bayi yang diberi susu formula karena antibodi dalam ASI melindungi bayi dari berbagai macam kuman.
Sebagai orang tua, tentu Anda tidak menginginkan bayi Anda pilek terus menerus. Untuk itu, selain menerapkan cara mengatasi pilek pada bayi yang tepat dan aman, Anda juga harus menerapkan cara pencegahan yang sesuai karena mencegah lebih baik dari mengobati.