Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif menyatakan mendukung stakeholder yang memiliki inisiatif pengembangan Wisata Kesehatan di Indonesia, ia mengatakannya pada International Webinar, Global Health Tourism Strategy yang diinisiasi startup dari Inkubator Universitas Airlangga, Medicaltourism.id.
Wisata kesehatan kuno telah ada pada 4000 tahun Sebelum Masehi, ketika bangsa Sumeria membangun kompleks kesehatan berbentuk candi di sekitar mata air kolam panas yang mengalir. Sejarah mencatat pada Zaman Perunggu (sekitar 2000 SM), suku perbukitan di tempat yang sekarang dikenal sebagai St. Moritz, Swiss, mengakui manfaat kesehatan dari minum dan mandi di mata air mineral yang kaya zat besi. Gelas minum perunggu yang mereka gunakan ditemukan di mata air panas di Prancis dan Jerman
Orang pertama yang meletakkan dasar jaringan pariwisata medis yang komprehensif adalah orang Yunani Kuno. Untuk menghormati dewa pengobatan mereka, Asclepius, mereka mendirikan Kuil Asclepia, yang menjadi salah satu pusat kesehatan pertama dan yang paling dicari di dunia.
Program wisata kesehatan Indonesia memerlukan dukungan aspek regulasi yang berpihak pada keberlanjutan program hexahelix untuk Pelayanan Wisata Kesehatan Nasional. Beberapa waktu lalu, Menteri kesehatan sudah menyinggung kelemahan Permenkes No.76/2015 tentang Pelayanan Wisata Kesehatan.
Salah satu penghambat tumbuhnya Iklim Layanan Wisata Kesehatan adalah batasan rumah sakit tipe A dan tipe B yang berhak mendapatkan Penetapan sebagai RS dengan Pelayanan Wisata Medis di Indonesia.
Belum lagi sosialisasi syarat–prasyarat pengajuan RS untuk layanan Wisata Kesehatan dinilai masih kurang, termasuk syarat akreditasi (Nasional tingkat Paripurna), dan juga memiliki dokumen kerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata yang memiliki pemandu wisata medik.
Untuk menaungi pengembangan wisata kesehatan dibentuk-lah Indonesian Health Tourism Board (IHTB) yang diinisiasi Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi, pengembangan ini diharapkan dapat meminimalisasi ketidakpercayaan masyarakat pada institusi medis di Indonesia dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
Pengembangan wisata kesehatan di Indonesia, nampaknya perlu dorongan secara disruptif dengan melalui startup dengan digitalisasi menjadi lini utama pergerakannya. Pada penciptaan semangat pergerakannya, bila pemerintah menggunakan Tagline Recover Together – Recover Stronger, bila dengan konsep yang Agile akan mengubahnya menjadi Recover Together, Standup Stronger, Grow Faster, dimana setelah sembuh dari pandemi, bangsa ini terbukti tangguh, lalu tiba saatnya untuk perekonomian yang kembali tumbuh lebih cepat.
Harapan agar masyarakat Indonesia lebih persisten dalam persepsi bahwa jika berobat di Indonesia saja nampaknya perlu ada 1 elemen utama pendorong dari unsur Hexahelix, yaitu akademisi yang paham strategi bisnis profesional dan area industri. Kesiapan digitalisasi juga menjadi unsur penting dalam pengembangan Wisata Kesehatan. Medical Tourism Indonesia Medicaltourism.id menjadi jawaban strategi digital layanan wisata Kesehatan di Indonesia.