Konsumsi obat tidur kerap dipilih bagi mereka yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia. Mereka berpikir bahwa obat tidur mampu memberikan apa yang diinginkan, yaitu tidur dengan lelap.
Meskipun penggunaannya diperbolehkan, obat tidur sebenarnya memiliki efek samping yang risiko nya akan sangat fatal dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Efek umum bahaya dari obat tidur yaitu kejang hingga sesak napas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual, dan bengkak.
Efek lain dari penyalaangunaan obat tidur seperti rasa kesemutan di sebagian tubuh, nafsu makan menurun, masalah pada ingatan, mengantuk disiang hari, konsentrasi menurun, perubahan libido, gangguan pencernaan, bahkan menghentikan aliran darah dari jantung ke otak dan akan semakin berbahaya jika kalian sampai ketergantungan.
Perlu diingat, jangan asal membeli obat tidur tanpa adanya resep atau konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Karena berbeda gejala, akan berbeda pula penanganan dan efek setelah obat dikonsumsi.
Obat tidur sendiri bisa membuat kalian tertidur selama 4–12 jam, tergantung dengan dosis, jenis obat, dan kondisi kesehatan Anda.
Ada beberapa cara yang dapat mengurangi kondisi ini, yaitu konsumsi makanan yang mengandung rendah karbohidrat sebelum tidur, mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang beralkohol dan berkafein, luangkan waktu untuk relaksasi, antisipasi perubahan jam tidur saat bepergian dan bekerja, hindari merokok sebelum tidur dan ciptakan kamar tidur yang nyaman.
Beberapa cara tersebut sebaiknya dilakukan secara rutin agar tidur nyenyak di malam hari bisa nikmati. Jika masih mengalami sulit tidur, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.